Perang yang berlangsung antara tahun 1914-1918 sebenarnya hanya terjadi
di benua Eropa. Tetapi pengaruh dari perang tersebut terasa di berbagai
kawasan di dunia, karena negara-negara Eropa memiliki jajahan di luar
Eropa, oleh karena itulah perang tersebut dinamakan Perang Dunia.
Penggunaan istilah Perang Dunia juga dikarenakan pandangan yang Eropa
sentris. Sebab-sebab dari Perang Dunia I dapat dibedakan menjadi sebab
umum dan sebab khusus. Sebab umum adalah sebab-sebab yang sudah lama ada
tetapi belum menyebabkan terjadinya perang.
Sebab khusus adalah sebab yang secara langsung menyebabkan meletusnya
perang yang sering juga disebut dengan istilah casus belli (sebab
pemicu). Sebab umum Perang Dunia I dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu pertentangan antara negara-negara di Eropa, pembentukan
aliansi-aliansi, dan perlombaan persenjataan.
Terjadi Pertentangan antara Negara-negara Eropa.
Menjelang Perang Dunia I negara-negara di Eropa saling bermusuhan antara
satu dengan lainnya. Penyebabnya bermacam-macam, baik politik, ekonomi,
maupun saling berebut daerah pengaruh. Contoh dari pertentangan antara
negara Eropa tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perancis - Jerman
Negara jerman terpecah menjadi beberapa negara kecil berdasarkan
keputusan Kongres Wina (1815). Perdana Menteri Prusia (Otto Von
Bismarck) tampil untuk menyatukan Jerman. Usaha tersebut berhasil pada
tahun 1871 bersamaan waktunya dikalahkannya Perancis dalam perang
Jerman-Perancis (1870-1871). Pengumuman terbentuknya negara kesatuan
Jerman dilakukan di Istana Versailles yang merupakan lambang keagungan
Perancis. Ini merupakan suatu penghinaan, sehingga pada diri rakyat
Perancis timbul keinginan untuk membalas dendam (Revanche Ide).
b. Inggris - Jerman
Pada akhir abad ke-19 Jerman telah berkembang menjadi negara industri.
Produksinya terlalu banyak sehingga tidak dapat diserap oleh pasar dalam
negeri (over produksi). Oleh karena itu perlu dicarikan lebensraum
(ruang hidup) untuk menjual hasil produksinya sekaligus sebagai tempat
untuk memperoleh bahan mentah. Inggris yang telah muncul lebih dulu
sebagai negara industri merasa mendapat saingan sehingga ke dua negara
saling berebut tanah jajahan.
c. Rusia - Jerman
Kedua negara saling berebut pengaruh di Timur Tengah. Sejak abad ke-18
Rusia menjalankan Politik Air Hangat, yaitu mencari pelabuhan yang
airnya tidak beku di waktu musim dingin (di sebelah Utara Rusia
berbatasan dengan laut yang airnya beku sehingga tidak dapat dilayari).
Salah satu usaha yang dilakukan adalah ke Timur Tengah. Di lain pihak
pada abad ke-19 Jerman juga bermaksud mengadakan kerjasama militer dan
ekonomi dengan Irian dan Turki. Terjadilah ketegangan antara Rusia
dengan Jerman.
d. Rusia - (Austria - Hongaria)
Baik Rusia maupun Austria-Hongaria berusaha menanamkan pengaruhnya di
daerah Semenanjung Balkan. Dalam melaksanakan Politik Air Hangatnya
Rusia membantu gerakan Serbia Raya. Gerakan tersebut bertujuan
mempersatukan bangsa Slavia Selatan di daerah Bosnia Hersegowina, yang
dikuasai oleh Austria Hongaria. Hubungan Rusia dengan Austria - Hongaria
menjadi tegang dan keadaan ini juga merupakan salah satu sebab
terjadinya Perang Dunia I.
e. Rusia -Turki
Turki menguasai sebagian Timur Tengah sejak abad ke-16. Setelah
kekuasaan Turki melemah (sering disebut dengan istiloah the Sick Man),
maka Rusia ingin meluaskan wilayahnya di wilayah Timur Tengah. Akibatnya
hubungan Rusia - Turki menjadi renggang.
Pembentukan Aliansi
Negara Eropa yang sedang bermusuhan seperti digambarkan di atas berusaha mencari teman untuk menghadapi lawannya. Demikian juga yang dilakukan oleh pihak lawan. Karena itu menjelang Perang Dunia I terjadi polarisasi antara negara Eropa. Mereka membentuk aliansi (persekutuan) yang isinya apabila salah satu dari anggota persekutuan diserang oleh negara lain maka anggota yang lain harus membantunya. Sebagai contoh Jerman yang bermusuhan dengan Inggris mencari kawan Austria - Hongaria yang bermusuhan dengan Rusia. Di Eropa kemudian terdapat dua aliansi yang saling berhadapan.
Negara Eropa yang sedang bermusuhan seperti digambarkan di atas berusaha mencari teman untuk menghadapi lawannya. Demikian juga yang dilakukan oleh pihak lawan. Karena itu menjelang Perang Dunia I terjadi polarisasi antara negara Eropa. Mereka membentuk aliansi (persekutuan) yang isinya apabila salah satu dari anggota persekutuan diserang oleh negara lain maka anggota yang lain harus membantunya. Sebagai contoh Jerman yang bermusuhan dengan Inggris mencari kawan Austria - Hongaria yang bermusuhan dengan Rusia. Di Eropa kemudian terdapat dua aliansi yang saling berhadapan.
a. Triple Aliantie
Aliansi ini dibentuk pada tahun 1882 beranggotakan : Jerman, Austria
-Hongaria, dan Itali. Setelah perang meletus Itali berbalik dan ikut di
pihak musuh.
b. Triple Etente
Aliansi ini dibentuk pada tahun 1907 beranggotakan : Inggris dan Rusia, baru kemudian Perancis menyusul.
c. Perlombaan persenjataan
Baik Triple Aliantie maupun Triple Etente saling mencurigai.
Masing-masing merasa khawatir jika suatu waktu pihak lawan menyerang
mereka. Untuk mengantisipasinya mereka mempersenjatai diri. Terjadilah
perlombaan dalam membuat persenjataan yang mengakibatkan suasana di
Eropa semakin genting.
Seperti disebutkan di atas sebab khusus yang juga sering disebut casus
belli adalah sebab yang langsung menyebabkan meletusnya perang. Sebab
khusus Perang Dunia I adalah terbunuhnya putra mahkota Austria -
Hongaria Frans Ferdinan bersama permaisurinya pada tanggal 28 Juli 1914
di Serajevo, ibu kota Bosnia.
Ke-dua orang tersebut sedang menyaksikan latihan perang-perangan tentara
Austria - Hongaria. Pembunuhnya adalah Gravilo Principe, seorang
anggota rahasia ''Tangan Hitam'' dari Serbia yang mempunyai cita-cita
untuk melepaskan Balkan dari cengkeraman Austria - Hongaria.
Austria - Hongaria menggunakan peristiwa pembunuhan tersebut sebagai alasan untuk memberikan ultimatum kepada Serbia yang selama ini menentang kehadiran Austria - Hongaria di Balkan. Selain menurut penyerahan pelaku pembunuhan, Austria - Hongaria juga menuntut agar pemerintah Serbia menghentikan propaganda anti Austria - Hongaria di Serbia.
Batas waktu yang ditentukan oleh Austria - Hongaria 2 x 24 jam. Sikap
keras Austria - Hongaria ini dikarenakan negara tersebut mendapat
jaminan bantuan dari Jerman. Namun Serbia dengan dukungan Rusia menolak
ultimatum Austria - Hongaria. Akibatnya Austria - Hongaria menyatakan
perang kepada Serbia pada tanggal 28 Juli 1914.
No comments:
Post a Comment